Sabtu, 28 Maret 2015

Kebudayaan Yang Menghambat Perkembangan Masyarakat



Sebelum kita masuk kepada materi tentang pendorong dan penghambat faktor kebudayaan sebaiknya kita mengetahui terlebih dahulu apa yang dimaksud dengan budaya dan asal-usulnya. Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Sanskerta yaitu buddhayah, yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia. Dalam bahasa Inggris, kebudayaan disebut culture, yang berasal dari kata Latin Colere, yaitu mengolah atau mengerjakan. Bisa diartikan juga sebagai mengolah tanah atau bertani. Kata culture juga kadang diterjemahkan sebagai “kultur” dalam bahasa Indonesia.

Definisi Budaya dan Kebudayaan
Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya terbentuk dari banyak unsur yang rumit, termasuk sistem agama dan politik, adat istiadat, bahasa, perkakas, pakaianbangunan, dan karya seni. Budaya adalah suatu pola hidup menyeluruh. budaya bersifat kompleks, abstrak, dan luas. Banyak aspek budaya turut menentukan perilaku komunikatif. Unsur-unsur sosio-budaya ini tersebar dan meliputi banyak kegiatan sosial manusia.         

Beberapa alasan mengapa orang mengalami kesulitan ketika berkomunikasi dengan orang dari budaya lain terlihat dalam definisi budaya: Budaya adalah suatu perangkat rumit nilai-nilai yang dipolarisasikan oleh suatu citra yang mengandung pandangan atas keistimewaannya sendiri.”Citra yang memaksa” itu mengambil bentuk-bentuk berbeda dalam berbagai budaya seperti “individualisme kasar” di Amerika, “keselarasan individu dengan alam” di Jepang dan “kepatuhan kolektif” di Cina. Dengan demikian, budayalah yang menyediakan suatu kerangka yang koheren untuk mengorganisasikan aktivitas seseorang dan memungkinkannya meramalkan perilaku orang lain.

Kebudayaan adalah sesuatu yang akan memengaruhi tingkat pengetahuan dan meliputi sistem ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari, kebudayaan itu bersifat abstrak. Sedangkan perwujudan kebudayaan adalah benda-benda yang diciptakan oleh manusia sebagai makhluk yang berbudaya, berupa perilaku dan benda-benda yang bersifat nyata, misalnya pola-pola perilaku, bahasa, peralatan hidup, organisasi sosial, religi, seni, dan lain-lain, yang kesemuanya ditujukan untuk membantu manusia dalam melangsungkan kehidupan bermasyarakat.

Perkembangan Budaya Indonesia
Jika kita berbicara tentang kebudayaan bangsa Indonesia biasanya akan membanggakan candi Borobudur, Prambanan, musik gamelan dan berbagai warisan budaya nenek moyang berabad-abad yang lalu. Jarang yang menyebut karya-karya para seniman kontemporer. Mungkin juga memang benar prestasi bangsa kita dalam bidang kesenian kontemporer belum ada yang dapat diketengahkan dalam percaturan dunia.

Kebudayaan Indonesia walau beraneka ragam, namun pada dasarnya terbentuk dan dipengaruhi oleh kebudayaan besar lainnya seperti kebudayaan Tionghoa, kebudayaan India dan kebudayaan Arab. Contohnya pada kebudayaan Tionghoa yang masuk dan mempengaruhi kebudayaan Indonesia karena interaksi perdagangan yang intensif antara pedagang-pedagang Tionghoa dan Nusantara (Sriwijaya). Selain itu, banyak pula yang masuk bersama perantau-perantau Tionghoa yang datang dari daerah selatan Tiongkok dan menetap di Nusantara. Mereka menetap dan menikahi penduduk lokal menghasilkan perpaduan kebudayaan Tionghoa dan lokal yang unik. Kebudayaan seperti inilah yang kemudian menjadi salah satu akar daripada kebudayaan lokal modern di Indonesia semisal kebudayaan Jawa dan Betawi.

Batik adalah salah satu kebudayaan dari Indonesia, batik merupakan kerajinan yang memiliki nilai seni tinggi dan telah menjadi bagian dari budaya Indonesia (khususnya Jawa) sejak lama. Perempuan-perempuan Jawa di masa lampau menjadikan keterampilan mereka dalam membatik sebagai mata pencaharian, sehingga di masa lalu pekerjaan membatik adalah pekerjaan eksklusif perempuan sampai ditemukannya “Batik Cap” yang memungkinkan masuknya laki-laki ke dalam bidang ini. Dan sekarang ini batik adalah warisan budaya Indonesia. Unesco , Lembaga Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang membawahi masalah kebudayaan telah menyetujui batik sebagai warisan budaya tak benda yang dihasilkan oleh Indonesia.

Dengan adanya peresmian Batik sebagai budaya asli Indonesia, ini membuktikan bahwa perkembangan budaya di Indonesia akhir-akhir ini semakin meningkat, oleh karena itu kita sebagai warga Negara Indonesia dan yang mencintai budaya asli Indonesia sebaiknya kita terus melestarikan budaya asli khas Indonesia. Jangan sampai budaya asli Indonesia diakui oleh Negara lain dikarenakan oleh warga negara kita sendiri tidak mau melestarikan budaya kita.

Kebudayaan yang Menghambat Kemajuan Bangsa
Korupsi
Korupsi adalah suatu cara seseorang atau sekelompok orang yang mengambil hak seseorang atau bahkan orang banyak untuk kepentingan atau golongannya sendiri. Korupsi bisa dilakukan terhadap banyak hal, seperti uang, waktu, tempat, tanah, dll. Namun jenis korupsi yang paling merajalela dan dapat menghambat kemajuan bangsa yaitu korupsi uang. Diakui atau tidak korupsi sudah membudaya – atau dengan kata lain menjadi budaya – di tengah kehidupan bangsa Indonesia atau secara spesifik di dunia politik dan birokrasi di Indonesia dan yang berkaitan dengannya. Apabila ada sebagian pengamat, pakar, ilmuwan atau anggota masyarakat yang menyangkal hal tersebut, barangkali hanya berusaha berprasangka baik terhadap bangsanya sendiri, selebihnya – barangkali – menutup mata dan telinga terhadap kenyataan yang ada.

Semakin maju atau semakin kedepan, korupsi di Indonesia semakin merajalela. Sudah banyak sekali kasus korupsi oleh pejabat-pejabat di negeri ini yang ketahuan korupsi, belum lagi yang sampai saat ini belum tercium kasusnya. Salah satu cara agar korupsi bisa hilang adalah dengan membersihkan pola pikir para pejabat yang lebih mementingkan diri sendiri dan tidak memegang amanah rakyat Indonesia, iman dan keteguhan hati yang kuat sangat diperlukan. Hal ini perlu didukung oleh negara yang tidak perlu tanggung-tanggung memberi hukuman bagi para koruptor. Hal ini bisa membuat koruptor jera dan memberikan peringatan keras bagi para calon koruptor. Korupsi memang sangat sulit untuk dihilangkan, tetapi tidak mustahil untuk dikurangi kasusnya hingga nantinya akan benar-benar hilang.

Kolusi
Kolusi merupakan suatu cara atau tindakan kerja sama untuk melakukan suatu hal yang merugikan banyak orang. Tindakan ini bersifat melawan hukum dan dilakukan secara tersembunyi. Hal ini juga sering terjadi di kalangan pejabat. Kolusi dilakukan dengan membuat kesepakatan secara tersembunyi dalam melakukan kesepakatan perjanjian yang diwarnai dengan pemberian uang atau fasilitas tertentu sebagai pelicin agar segala urusannya menjadi lancar.

Nepotisme
Nepotisme hampir sama seperti Kolusi, namun saja nepotisme mementingkan aspek kekeluargaan atau kekerabatan (hubungan khusus). Nepotisme juga sering terjadi dikalangan pejabat. Kolusi tidak hanya terjadi pada orang-orang besar seperti pejabat, tapi kolusi juga bisa terjadi pada hal-hal kecil, seperti pemilihan ketua kelas, dll.

Sebagai contoh, jika seorang ayah menjabat jadi gubernur, saat ayahnya pensiun, dia langsung menunjuk anaknya sebagai penggantinya. Walaupun dilakukan pilkada, bisa saja terjadi konspirasi dan yang pada akhirnya terpilih adalah gubernur tersebut. Jadi gubernur selanjutnya yang terpilih tidak berdasarkan kemampuan atau jiwa kepemimpinannya, tetapi berdasarkan asas kekeluargaan.

Mencontek
Mencontek adalah mengikuti suatu jawaban dari suatu sumber dengan sama persis. Kenapa mencontek bisa menghambat kemajuan suatu bangsa? Segala sesuatu yang kecil, bisa menjadi besar. Sama seperti mencontek, orang yang biasa mencontek maka akan “ketagihan” dan lama kelamaan hal tersebut menjadi suatu kebudayaan.

Masuknya Budaya Asing
Datangnya budaya asing yang masuk ke Indonesia sehingga budaya luar mempengaruhi masyarakat untuk mengikuti budaya luar dan melupakan kebudayaan daerah sendiri. Bahkan bangsa lainpun dapat dengan mudah mengklaim kebudayaan seperti reog ponorogo, angklung dan yang lainnya. Penyebabnya adalah karena kurangnya minat kebudayaan Negara sendiri, adanya perasaan puas terhadap struktur budaya yang telah ada, adanya perasaan takut akan timbulnya goncangan-goncangan dalam masyarakat, tidak adanya kesadaran masyarakat akan indahnya berbagai macam kebudayaan Indonesia dan mengganggapnya sebagai kebudayaan kuno yang sudah ketinggalan jaman yang ditambah dengan kurangnya sosialisasi dari pemerintah sehingga banyak kebudayaan Indonesia yang dicuri oleh Negara lain

Adat Istiadat
Ada beberapa masyrakat Indonesia yang masih sangat tradisional sehingga adat atau kebiasaan di Indonesia dinilai kurang mengadakan hubungan dengan masyarakat lain yang berbeda budayanya, masyarakat Indonesia bersikap tertutup dan berprasangka terhadap hal-hal baru dan menilai bahwa hidup ini pada hakikatnya buruk dan tidak mungkin diperbaiki serta adanya hambatan bahasa dan geografis dalam berinteraksi dengan masyarakat lain yang dapat menyebabkan adanya prasangka jelek dan curiga terhadap masyarakat lain yang berbeda budayanya.

Kebudayaan yang Mendorong Kemajuan Bangsa
-       Budaya kritik dan mengkritik
-       Menghargai Jasa Pahlawan
-       Tidak Meninggalkan Budaya Daerah
-       Mengikuti Perkembangan Zaman
-       Bersyukur

Disini saya akan memberikan contoh tentang penghambat kebudayaan bagi perkembangan menurut budaya sunda yang salah satunya adalah Sunda juga mempunyai prinsip cageur, bageur, bener, singer dan pinter. Contoh lainnya adalah orang sunda itu memiliki prinsip ‘hidup susah seneng kudu ngumpul’ yang artinya maupun kita hidup susah yang penting kita bias berkumpul bersama. Sehingga kebanyakan dari orang sunda tidak mau untuk pindah keluar dari daerahnya seperti keluarga saya sendiri yang hampir satu gang berisi keluarga saya.

Budaya saat ini tidak lagi dipandang sebagai suatu nostalgia, tetapi bangsa ini harus mampu menciptakan budaya yang mendukung kemajuan. Kebudayaan tidak bisa dikerdilkan atau dianggap sepele, tetapi kita juga mesti memiliki sikap pada pemanfaatan teknologi itu.

Saya berharap bangsa Indonesia tetap bisa mengikuti perkembangan zaman dengan baik dan tetapi tetap bisa menghargai kebudayaan lama. Sehingga kita harus bisa menyeimbangkan antara keduanya.

Sumber Referensi:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar