Pada kesempatan kali ini saya akan berbagi tentang penerapan teknologi semantik web yang ada pada kehidupan kita. saya minta maaf jika penulisan saya ini banyak kekurangannya dan terimakasih karena telah menyempatkan diri untuk membacanya.
PENERAPAN
TEKNOLOGI SEMANTIC WEB
UNTUK
MENENTUKAN PILIHAN JALUR BUSWAY
Busway
adalah upaya Pemerinatah untuk meningkatkan pelayanan publik khususunya pada
sektor transportasi darat dikawasasn perkotaan dengan berbasis bis, mengganti
sistem setoran menjadi sistem pembelian pelayanan bis yang berhenti di
halte-halte khusus. Salah satu upaya untuk mengembangkan web browser yang dapat
mencari data berdasarkan berbagai persepsi pengguna adalah dengan menggunakan
pendekatan model ontologi. Web browser yang menggunakan penyimpanan pengelolaan
pengetahuan dengan konsep model ontologi dapat disebut sebagai semantic web.
Hal ini dikarenakan web browser tersebut menyimpan makna dari sebuah objek dan
tidak hanya menyimpan sekedar data. Semantic web digambarkan sebagai
pengembangan dari web saat ini, selain dapat dibaca oleh manusia menggunakan
web browser, web dianotasi menggunakan meta informasi. Meta informasi ini
menerangkan tentang web tersebut sehingga dapat diproses oleh mesin.
Perancangan
Ontologi
Perancangan
model ontologi jalur Busway Yogjakarta yang bernama Trans Jogja
Rancangan
Proses Data Flow Diagram (DFD) LEVEL 0
Rancangan
Proses Data Flow Diagram (DFD) LEVEL 1
Flowchart
Pencarian Kata Kunci
Flowchart
Kriteria Pencarian
IMPLEMENTASI
Implementasi
Ontology yang digunakan pada jalur Bis Trans Jogja adalah sebagai berikut :
- Implementasi Class
- Implementasi Property pada Class
- Implementasi Pembuatan Intance
- Implementasi Query
Tampilan
Halaman Utama
Aplikasi
pencarian kata kunci akan ditampilkan pada halaman utama saat pertama kali
aplikasi dijalankan pada sebuah web browser. Teknik pencarian berdasar kata
kunci akan meminta user untuk memasukkan sebuah kata kunci pada sebuah
text-entry field yang tersedia. Kata kunci yang dimasukkan akan dicocokkan
dengan nilai properti pengetahuan yang dimiliki oleh setiap pengguna bis Trans
Jogja.
Kesimpulan
1.
Pengetahuan mengenai informasi pencarian jalur bis Trans Jogja dapat disimpan
dalam model ontology berbasis OWL dan dibagi ke dalam 3 class utama, yaitu
Class JalurTrans, Class Shelter, dan Class Tempat Tujuan serta dilengkapi
dengan pendefinisian properti-properti dari masing-masing class.
2.
Aplikasi pencarian jalur bis Trans Jogja dapat dilakukan dengan dua jenis
pilihan teknik pencarian yaitu kata kunci dan kriteria pencarian sehingga user
dapat memilih teknik yang akan digunakan disesuaikan dengan pola pencarian yang
diinginkan dan keakuratan hasil yang diharapkan.
3.
Pencarian informasi jalur bis Trans Jogja dengan memanfaatkan ontologi jalur
bis Trans Jogja sebagai basis pengetahuan mampu membantu user untuk menemukan
jalur yang relevan.
Saran
1.
Konsep-konsep yang ada pada ontologi pencarian jalur bis Trans Jogja ini dapat
dikembangkan dan diperluas lagi agar dapat mencakup semua pengetahuan pada
domain jalur bis Trans Jogja.
2.
Perlu dikembangkan penelitian untuk menciptakan metode aplikasi anotasi untuk
melakukan penambahan instance dan pemberian nilai-nilai properti pada ontologi
pencarian jalur bis Trans Jogja sehingga memudahkan dalam memperbarui dan
melengkapi basis pengetahuan tersebut.
Referensi